Kamis, 30 Mei 2013

Media Inggris Klaim Temukan Senjata Rahasia RvP

Media Inggris Klaim Temukan Senjata Rahasia RvP

Bolarius | Striker Robin Van Persie sempat mengalami masa-masa suram bersama Arsenal. Selain cukup lama paceklik gelar, penyerang asal Belanda tersebut juga sering absen cukup lama akibat cedera yang menimpanya.

Sangkin seringnya cedera, mantan pemain Feyeenord itu sempat dijuluki 'manusia kaca'. Namun keadaan berubah sejak RvP memutuskan bergabung dengan Manchester United, Agustus lalu. Pemain berusia 29 tahun itu jarang sekali cedera. Seakan bangkit dari kubur, Van Persie juga mulai menemukan ketajamannya bersama Setan Merah.Tahun ini, RvP sukses mengantar MU merebut gelar juara Premier League dan tampil sebagai top scorer.

Sportsmail mengklaim telah menemukan senjata rahasia RvP dalam menjaga kebugarannya. Menurut salah satu media ternama di Inggris tersebut, kondisi Van Persie berubah sejak menggunakan produk AS yang dikenal dengan nama BodyHelix. Benda yang terbuat dari karet itu selalu melekat di paha dan betis Van Persie saat latihan dan bertanding.
Benda ini diyakini telah digunakan Van Persie sejak Februari 2012 lalu. Sejak saat itu, jarang cedera. RvP juga merekomendasikan benda 'ajaib' tersebut kepada Wayne Rooney, usai mengalami cedera mengerikan di paha saat bertanding melawan Fulham, Agustus lalu.

Nani dan Anderson juga memakai BodyHelix. Mereka menggunakannya untuk membantu tubuh mereka mengatasi tuntutan ketatnya kompetisi. Beberapa rekan-rekan RvP di Arsenaljuga menggunakan produk ini.

Pembuat BodyHelix mengatakan bahwa banyak olahragawan yang menggunakan produk ini. Atlet-atlet papan atas di Amerika, termasuk bintang NFL dan NBA biasa mengenakannya di lengan dan kaki. Namun di kalangan pemain Premier League, produk masih dirahasiakan. Mereka juga mengklaim bahwa produknya mampu memberikan tekanan lembut terhadap otot, tendon, dan sendi untuk mengurangi getaran akibat benturan dengan lapangan.

Sumber

Mourinho Sudah Tanda Tangan Kontrak dengan Chelsea?

Mourinho Sudah Tanda Tangan Kontrak dengan Chelsea?

Bolarius | dikutip dari vivanews Jose Mourinho sudah menandatangani kontrak selama empat tahun bersama Chelsea, Selasa malam 28 Mei 2013 waktu setempat. The Blues harus mengeluarkan £40 juta (setara Rp592 miliar) untuk mendapatkan kembali The Special One.

Hal tersebut diungkap The Sun, Kamis 30 Mei 2013. Media terkemuka Inggris itu memastikan Mourinho sudah menandatangani kontrak bersama Chelsea ketika dua hari berada di London awal pekan ini.

Mourinho dan asisten pelatihnya di Real Madrid, Rui Faria, berada dua hari di London untuk menyaksikan pertandingan playoffs Championship antara Crystal Palace melawan Watford di Wembley, Senin 27 Mei 2013. Namun, Mourinho sebetulnya bertemu manajemen Chelsea dan melakukan penandatanganan kontrak.

"Sudah resmi Mourinho kembali melatih Chelsea lagi. Semua orang di klub senang dia kembali, klub, pemain, dan fans. Kami tidak sabar untuk menjalani musim depan. Kami yakin akan sangat menarik," ujar sumber internal Chelsea kepada The Sun.

Pihak Chelsea baru akan mempublikasikan kembalinya Mourinho ke Stamford Bridge pekan depan. Sebab, pelatih asal Portugal itu masih harus menangani Madrid pada satu pertandingan La Liga melawan Osasuna, Sabtu 1 Juni 2013.

Mourinho akan mulai bekerja ketika Chelsea melakoni tur pramusim di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Setelah itu, Chelsea akan terbang ke Amerika Serikat untuk tampil pada International Champions Cup, bersama Real Madrid, Inter Milan, Everton, Juventus, AC Milan, Valencia, dan LA Galaxy.

Jika berita The Sun benar, ini adalah kali kedua Mourinho melatih Chelsea setelah sebelumnya terjadi pada 2004 hingga 2007. Pada periode pertamanya melatih Chelsea, Mourinho sukses memberi enam gelar, termasuk dua Premier League. (art)

Sumber

Rabu, 29 Mei 2013

Boaz Bangga Bermain Bersama Van Persie

Boaz Bangga Bermain Bersama Van Persie

Bolarius | Kapten tim Persipura Jayapura, Boaz "Boci" TE Salossa, merasa bangga bakal bermain bersama idolanya, Robin Van Persie (RvP), saat timnas senior dan timnas Belanda berduel di Stadion Gelora Bung Karno, 7 Juni 2013.

"Yah, kalau untuk timnas negara, aku paling suka Brasil. Tapi, untuk di timnas Belanda pemain-pemainnya juga sangat bagus, seperti Robin van Persie. Kebetulan aku hobi nonton Liga Inggris dan menyukai Manchester United yang salah satunya ada Robin van Persie," kata Boaz di Jayapura, Papua, Selasa (28/5/2013) malam.

Ia mengatakan, selain RvP, ada juga pemain timnas Belanda lainnya yang menurutnya mempunyai permainan sangat bagus, yakni Wesley Sneider. "Ada juga Sneijder. Mungkin aku tidak bisa main (bersama satu tim/klub) secara langsung, tapi bisa melihat skill individunya saat melawan mereka. Dan mereka punya permainan di atas rata-rata dan mungkin kami bisa curi pengalaman," katanya.

Pencetak gol terbanyak sementara Indonesia Super League 2013 itu menambahkan, sudah pasti dia akan menimba ilmu sebanyak mungkin saat diturunkan sebagai pemain timnas senior pada 7 Juni mendatang.

"Aku sangat bangga sekali bisa bermain bersama mereka (timnas Belanda), berharap timnas senior perbanyak uji coba internasional sehingga pada pertandingan nyata bisa bermain lebih baik lagi," sambungnya.

"Aku rasa dengan adanya Pak Jacksen dan Pak Rudy di timnas senior itu sangat tahu tentang kami dan sepak bola. Meskipun masyarakat Papua sangat berat untuk mengizinkan kedua orang tersebut, ini merupakan suatu tanggung jawab dan tugas dari negara," lanjutnya.

Boaz berjanji akan menampilkan permainan terbaik, "Aku dan teman-teman akan memberikan yang terbaik. Kami dipanggil di sana (timnas) bukan untuk duduk, melainkan kami akan berikan yang terbaik buat Indonesia dan juga buat tanah Papua," katanya.

Soal tugas yang akan diembannya sebagai kapten timnas senior, menurut Boaz, hal itu tak terlalu menjadi masalah. "Aku sudah tidak kaget, yah. Sebab, sebelumnya Coach Rahmad Darmawan pernah memberikan aku kepercayaan sebagai kapten tim. Aku rasa siap jalankan tugas itu. Mungkin bagi sejumlah orang atau pemain, kapten tim itu sangat berat. Tapi bagiku siap untuk menjalankannya dan akan memberikan yang terbaik bagi Indonesia," tekadnya. (ANT)

Sumber

Neymar Grogi Bergabung dengan Barca

Neymar Grogi Bergabung dengan Barca

Bolarius | Penyerang asal Brasil, Neymar, mengaku merasa grogi juga bergabung dengan Barcelona. Apalagi, ini kali pertama ia akan ke Eropa dan bergabung dengan klub besar yang memiliki banyak pemain besar.

Hal itu dikatakan Neymar seusai acara jugling di Rio De Janiero, Selasa atau Rabu (29/5/2013) pagi WIB. Neymar baru pergi ke Barcelona setelah memperkuat timnas Brasil di Piala Konfederasi yang akan digelar di enam kota di negaranya, Juni nanti.

"Apa yang aku rasakan adalah dingin di perut," kata Neymar soal rencananya akan bermain bersama klub berjuluk Blaugrana.

Meski begitu, ia tetap fokus membela Brasil di Piala Konfederasi. Rasa grogi dan penasaran bermain dengan Barca, katanya, tak akan memengaruhi permainannya bersama timnas.

"Sekarang aku fokus ke Piala Konfederasi. Itu yang paling penting, berusaha membawa Brasil memenangkan kompetisi ini," ujarnya.

Neymar akan terbang ke Barcelona pekan depan untuk diperkenalkan sebagai pemain baru Barcelona. Setelah itu, ia akan kembali ke Brasil untuk bergabung dengan timnas.

Sumber

Senin, 27 Mei 2013

Hightlight Final Champion Bayern Munich vs Borussia Dortmund 2013

Bolarius | Bayern Munich berhasil menjuarai Liga Champions musim ini usai di partai final menaklukkan Borussia Dortmund dengan skor 2-1. Gol kemenangan dibuat Arjen Robben di menit-menit akhir.

Pada laga yang dihelat di New Wembley, Minggu (26/5/2013) dinihari WIB, kedua tim bermain imbang tanpa gol di babak pertama di mana Dortmund menguasai jalannya laga dengan menciptakan lebih banyak peluang.

Di babak kedua Bayern yang ambil inisiatif serangan dan unggul lebih dulu lewat gol Mario Mandzukic. Kemudian Dortmund menyamakan skor lewat penalti Ilkay Guendogan.
Laga tampaknya akan berlanjut ke extra time sampai Robben mencetak gol di menit 89 dan memberikan trofi kelima Bayern di kompetisi ini, setelah sebelumnya jadi kampiun di 1974, 1975, 1976 dan 2001.

Sementara bagi Dortmund, mereka gagal mengulang keberhasilan 16 tahun lalu saat jadi juara di musim 1996/1997.

Jalannya Pertandingan

Laga dimulai dan kedua tim mulai mengambil inisiatif serangan tapi Dortmund sedikit lebih agresif dengan langsung menekan pertahanan Bayern.

Peluang pertama didapat di menit 9 lewat tembakan keras Jakub Blaszczykowski tapi bola masih melayang jauh di atas mistar.

Di menit 13 giliran Robert Lewandowski yang memberikan ancaman untuk gawang Bayern. Bola ia sepak dari luar kotak penalti dan memaksa Manuel Neuer men-tip bola.

Dari sepak pojok itu bola kemudian dipegang Dortmund lagi dan sebuah serangan dari sisi kanan membuat bola menghampiri Kuba di kotak penalti, namun bola tembakannya lagi-lagi bisa digagalkan Neuer.

Dua peluang bersih untuk Dortmund hanya dalam selang waktu 45 detik dan di 15 menit pertama tim kuning-hitam itu lebih menguasai pertandingan.

Gawang Neuer kembali terancam di menit 18 lewat sepakan Marco Reus dari luar kotak penalti tapi lagi-lagi Neuer mampu menghadangnya.

Dua puluh menit pertama lga benar-benar jadi milik Dortmund setelah Sven Bender dari dalam kotak penalti coba mengarahkan bola ke tiang jauh tapi Neuer dengan sigap menangkap si kulit bundar.

Bayern mendapat peluang pertama di menit 25 ketika umpan silang dari sayap kiri disambut tandukan Mario Mandzukic namun Roman Weidenfeller masih bisa menepisnya. Lalu dari korner, bola mengarah ke kepala Javi Martinez tapi sundulannya masih melayang tipis di atas mistar.

Arjen Robben di menit 29 punya kesempatan cetak gol setelah tinggal berhadapan dengan Weidenfeller, tapi bola masih bisa dihadang oleh badan kiper Dortmund itu dan hanya menghasilkan korner.

Lewandowski! Penyerang internasional Polandia itu kembali dapat peluang di menit 34 ketika menerima umpan terobosan dan langsung menembak ke arah gawang tapi Neuer mampu menghadang laju bola.

Semenit setelahnya Robben mendapat bola di sisi kanan dan menguasainya sebentar sebelum mengoper ke tengah, tapi dihadang bek Dortmund dan hanya menghasilkan sepak pojok. Dari sana bola disundul Mandzukic namun masih melebar dari sasaran.

Robben kembali membuang peluang di menit 43 usai ia mendapat bola di kotak penalti dan memenangi duel dengan Mats Hummels, tapi bola hasil tembakannya masih bisa dihadang muka Weidenfeller.

Tak ada lagi peluang tercipta dan skor 0-0 mengirim kedua tim ke ruang ganti.

Di babak kedua Bayern yang mencetak gol lebih dulu di menit 60. Diawali pergerakan Robben di sayap kiri yang kemudian mengumpan bola ke depan gawang.

Marcel Schmelzer coba menghalau bola namun gagal dan Mandzukic dengan mudah menceploskan bola ke gawang. Bayern 1-0 memimpin di laga final ini.

Dortmund menyamakan kedudukan di menit 69 lewat titik putih menyusul pelanggaran Dante kepada Reus. Geundogan yang maju sebagai eksekutor sukses mengecoh Neuer dan skor kini jadi 1-1.

Subotic! Di menit 72 Nevan Subotic melakukan penyelamatan gemilang di garis gawang Dortmund dengan menghalau bola tembakan Thomas Mueller yang hendak disambar Robben.

Di menit 75 David Alaba coba menguji ketangguhan Weidenfeller di bawah mistar lewat sepakan keras dari jarak 25 yard, tapi bola masih bisa ditinju kiper Dortmund itu.

Semenit setelahnya Mandzukic membuang peluang usai mendapat bola sodoran dari Mueller, tapi bola masih menyasar ke sisi kiri gawang.

Bastian Schweinsteiger di menit 87 melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti meneruskan umpan tarik Philipp Lahm tapi bola masih bisa ditepis Weindenfeller.

Robben! Setelah berkali-kali membuang peluang di laga ini akhirnya ia berhasil mencetak gol di menit 89 sekaligus membawa Bayern unggul 2-1.

Diawali bola panjang dari daerah pertahanan Bayern, kemudian terjadi kemelut di kotak penalti Dortmund dan Robben tiba-tiba mencuri bola yang dituntaskan dengan sepakan mendatar ke gawang Weidenfeller.

Skor tersebut bertahan hingga laga usai dan Bayern pun keluar sebagai pemenang di laga final.

Susunan Pemain

Bayern Munich: Neuer, Lahm, Boateng, Dante, Alaba; Martinez, Schweinsteiger; Robben, Mueller, Ribery (Luiz Gustavo 90') ; Mandzukic (Gomez 90')

Borussia Dortmund: Weidenfeller; Piszczek, Subotic, Hummels, Schmelzer; Bender (Sahin 89'), Gundogan; Blaszczykowski (Schieber 89'), Reus, Grosskreutz; Lewandowski.

Video Highlight

Sumber

Sabtu, 25 Mei 2013

Preview Final Champion 2013 Bayern Munich vs Dortmund

Preview Final Champion 2013 Bayern Munich vs Dortmund

thumbnail

Bolarius | "Terima kasih karena telah menciptakan permainan yang kami cintai". Demikian kata-kata yang tertera di salah satu billboard Borussia Dortmund yang ditujukan pada publik Inggris.


Ya, malam nanti salah satu stadion legendaris Inggris, Wembley, akan mengasuh salah satu partai final terakbar musim ini: Bayern Muenchen vs Borussia Dortmund. Sedikit ironis memang. Di saat salah satu asosiasi sepakbola tertua di dunia, FA, merayakan 150 tahun ulang tahunnya, mereka terpaksa hanya jadi host yang baik. Di hadapan publiknya sendiri, Inggris harus mengasuh final untuk dua tim dari salah satu rival terbesarnya, Jerman.


Namun ironi Inggris yang tak mampu berpesta di kandangnya sendiri sepatutnya tidak mengurangi fokus pada Bayern dan Dortmund, kedua tim terbaik di Eropa saat ini. Dengan mengusung pola bermain yang berbeda, keduanya mampu mematahkan dua raksasa asal Spanyol, Real Madrid dan Barcelona. Bayern menggulung Barcelona dengan aggregat 7-0, sementara Dortmund menghempaskan Real Madrid melalui agregat 4-3. Partai penuh gengsi El Classico pun akhirnya tak tercipta di Wembley dan berganti dengan Der Klassiker.
Bagi Bayern dan Borussia sendiri, Der Klassiker di final ini seakan jadi puncak persaingan keduanya yang muncul dalam 3 tahun terakhir. Kebangkitan Dortmund dari masalah finansial (ditandai dengan juara Bundesliga dua tahun berturut-turut) kemudian dijawab oleh Bayern di musim ini dengan menciptakan salah satu tim terbaik di Jerman sepanjang masa. Berbagai rekor kemudian dipecahkan oleh Heynckes dan anak-anak asuhnya di Bundesliga, mulai dari kebobolan paling sedikit hingga rentetan kemenangan terbanyak.


Sebagai raksasa sepak bola Jerman dan Eropa, tentu Bayern tak ingin panggungnya dicuri terus menerus oleh Borussia, tim yang kini populer dan disukai banyak fans lain.
Menilik sejarah pertemuan mereka di tahun-tahun terakhir, bisa dikatakan Dortmund memiliki keunggulan. Dari 9 kali bertemu di tiga tahun terakhir, mereka bisa mengalahkan Bayern 5 kali. Sementara Bayern hanya pernah 2 kali menang atas Robert Lewandowski dan kawan kawan.


Namun, dua kali kemenangan FC Hollywood ini datang dalam 4 pertemuan terakhir (dua lainnya berakhir imbang). Ini bisa diartikan dua hal, yaitu Bayern yang mulai mengejar Dortmund dalam kualitas permainan, atau Jupp Heynckes yang mulai hafal dengan strategi Juergen Klopp. Secara taktikal sendiri, ada tiga hal menarik yang bisa diamati dari pertemuan kedua tim ini.


Penguasaan Bola vs Transisi
Meski mampu menguasai Bundesliga dalam tiga tahun terakhir, baik Bayern dan Dortmund melakukannya dengan cara berbeda.
Di bawah instruksi Klopp, Dortmund jadi tim yang sangat pintar menggunakan momen transisi dari bertahan ke menyerang secara cepat untuk menghabisi lawan. Di awal-awal kebangkitan Borussia di lapangan hijau, mereka memang acap kali bertahan secara dalam kemudian menyerang dengan energi penuh lewat serangan balik. Bahkan, saat mengalahkan Bayern 2-0 pada Oktober 2010, pertemuan pertama di 3 tahun terakhir, Bayern sampai memiliki penguasaan bola hingga 65%.


Dengan melepaskan ball-possesion, Dportmund lebih memilih untuk menguasai zona. Ini juga diakui oleh Klopp yang memodelkan timnya (salah satunya) dari Arrigo Sacchi dan AC Milan di awal 90-an. Klopp akan mengisi latihan timnya dengan sesi "mengendalikan ruang" dan memposisikan pemainnya untuk mempengaruhi lawan, meski tanpa bola. Melalui sesi shadow play, Klopp pun mengajarkan timnya untuk memanfaatkan koordinasi dan waktu sebaik mungkin.


"Sebelumnya, kami hanya berlari mengejar lawan hingga capai. Namun, dengan memanfaatkan zona, saya belajar caranya membangun permainan dan tak hanya menghancurkannya," ucap Klopp pada La Gazetta dello Sport mengenai cara bermain Dortmund.


Ini berbeda dengan gaya yang dimanikan oleh Bayern di bawahHeynckes. Secara aktif, Bayern berusaha menguasai dan merebut bola dari kaki lawan. Karena itu tak heran di UCL ini Bayern memiliki ball possesionhingga 54,2% per game, sementara Borussia hanya 44,9%. Tak jadi keanehan juga jika Bayern jadi tim yang paling agresif, dan telah mengoleksi 28 kartu kuning, dan BVB hanya mendapatkan 13.


Kedua pemain sayap, Franck Ribery dan Arjen Robben, yang semula terkenal egois dan tak pernah membantu pertahanan, pun kini aktif turun-naik dan membantu David Alaba dan Philipp Lahm dalam menahan gempuran dari sayap lawan.


Sebagaimana Barcelona yang menggunakan penguasaan bola sebagai salah satu cara bertahan, Bayern pun memiliki prinsip yang sama. Dengan menguasai ball-possesion, Bayern merebut kesempatan lawannya untuk menyerang. Ini terbukti dengan Bayern yang hanya memberikan lawannya rata-rata 9,2 kali percobaan ke arah gawang dalam satu pertandingan, tertinggi diantara tim-tim lainnya yang bermain hingga minimal perempat final.


4-2-3-1
Mengandalkan gaya bermain yang berbeda, baik Bayern dan Dortmund sama-sama menggunakan formasi 4-2-3-1 saat bermain. Ini sesungguhnya mencerminkan tren yang sedang melanda Bundesliga dalam 5 tahun terakhir.


Hingga 2008, tim-tim Jerman acapkali menggunakan formasi 4-4-2 ala Jerman yang mengandalkan serangan melalui sayap. Namun, pada 2011, telah ada lebih dari 10 tim yang lebih memilih formasi 4-2-3-1. Tren ini pun diikuti dengan kencenderungan untuk memposisikan dua pemain tengah yang sama baiknya dalam bertahan maupun mengalirkan bola, ketimbang memasangkan satu hard-defensive midfielder dan satu playmaker.


Merebaknya tren ini sedikit banyak dipengaruhi oleh tiga pelatih: Klopp, Joachim Loew, dan Lous Van Gaal ketika menangani Die Roten.


Kala itu, Klopp sempat mengubah peran Nuri Sahin dari seorang attacking midfielder menjadi pemain tengah yang berduet dengan Tinga di lini tengah. Sementara itu, di timnas Jerman Loew mulai memasangkan Michael Ballack dan Simon Rolfes di tengah untuk menopang Mesut Oezil sebagai pembagi bola di area sepertiga lapangan akhir.


Kemunculan Bastian Schweinsteiger sebagai salah satu pemain tengah terbaik di dunia pun patutnya diatributkan pada perubahan formasi ini. Kala itu, Van Gaal menarik Schweini dari sayap dan memasangkannya dengan Van Bommel sebagai double-pivot. Schweini yang memang tidak memiliki kecepatan untuk bermain di posisi sayap, atau sebagai playmaker di depan, kemudian seakan menjelma jadi pemain baru dengan peran barunya di tengah.


Menurut salah seorang jurnalis terkemuka asal Jerman, Uli Hesse, tren ini sebenarnya berpihak pada jenis sepak bola cantik, atau sepak bola menyerang yang beresiko. Ini dikarenakan 4-2-3-1 juga disertai dengan adanya kebutuhan untuk melakukan pressing tinggi di daerah pertahanan lawan yang secara fisik dan mental akan menghabiskan energi pemain.


Namun, bagi pecinta sepakbola yang sedang menanti partai final malam nanti, kedua tim yang mengusung permainan menyerang tentu akan jadi satu hal yang dinanti-nantikan.


Defensive Forward
Selain karena formasi 4-2-3-1, benang merah antara Bayern dan Dortmund terletak pada penggunaan seorang ujung tombak yang juga fasih dalam bertahan, atau lebih dikenal dengan defensive forward. Dalam hal ini, Bayern menggunakan Mario Mandzukic sementara Dortmund memiliki Lewandowski.


Selain karena kemampuan dalam menjebol gawang lawan, keduanya memang acap dipuji karena kerja keras mereka dalam membantu bertahan. Ini, misalnya, terlihat dari jarak yang di-cover oleh Lewandowski dan Mandzukic di Liga Champions.


Bermain selama 630 menit, Mandzukic telah "menempuh" jarak sejauh 76,5 km, atau rataan 10,9 km/pertandingan. Sementara Lewandowski lebih unggul dengan rataan 11,1 km/pertandingan, atau total 123,1 km dalam 1.000 menit permainan.


Namun, satu data yang menunjukkan bagaimana baik Lewandowski maupun Mandzukic acap kali membantu dengan defensive action-nya, adalah jumlah pelanggaran yang dilakukan kedua tim. Sejauh ini, Lewandowski telah mencetak 25 kali foul, lebih banyak dari kedua pemain tengah Dortmund, yaitu Bender (15 kali foul), dan Guendogan (7). Sementara itu Mandzukic juga telah melakukan 25 pelanggaran, padahal Martinez hanya 22 kali dan Schweisnteiger 13 kali.


Selain dengan defensive action, kedua striker yang apik mengontrol bola dengan kondisi membelakangi gawang pun fasih melakukan pressing terhadap center-back, atau menarik keluar bek lawan dengan bergerak melebar. Keduanya memang bukan bertipe poacher yang lebih sering menunggu bola di kotak penalti.


Satu hal yang bisa jadi catatan adalah, jika mengembalikan khitah seorang striker untuk mencetak gol, Lewandowski jelas lebih unggul dibanding Mandzukic. Sepanjang penyelenggaraan Liga Champion musim ini, ia telah mencetak 10 gol dan 2 assist. Sementara itu, Mandzukic hanya berkontribusi 2 gol dan 1 assistdalam 9 pertandingan. Empat gol yang dicetak Lewandowski ke gawang Real Madrid juga jadi salah satu penampilan individual paling baik di kompetisi musim ini.


Perkiraan susunan pemain:

Borussia Dortmund: Weidenfeller; Schmelzer, Subotic, Hummels, Piszcek; Bender, Gundogan; Grosskreutz, Reus, Blaszczykowski; Lewandowski.

Bayern Muenchen: Neuer; Lahm, Boateng, Dante, Alaba; Schweinsteiger, Martinez; Robben, Muller, Ribery; Mandzukic

Sumber